Bab 265
Tapi gadis itu baru saja pergi, dan berdasarkan sifat Cakra, seharusnya dia tidak akan mengirim pesan kepada gadis itu begitu cepat.
Jadi seharusnya ada orang lain?
Dia harus bertanya kepada Zovan.
Sofia menelepon Zovan. "Zovan, apakah gadis yang mengalami kecelakaan bersama Cakra itu orang yang aku lihat kemarin?"
"Bukan. Aku nggak mungkin sebodoh itu untuk membiarkan dia di rumah sakit ini. Soal ini, kamu sebaiknya tanya langsung ke Kak Cakra. Aku nggak akan memberi tahu apa-apa."
Setelah berkata begitu, Zovan langsung menutup telepon, sambil menghela napas lega. Untung saja!
…
Nindi langsung naik taksi kembali ke kampus.
Hal pertama yang dia lakukan setelah masuk kampus adalah menelepon Sania. "Apakah kamu tidur nyenyak dua hari ini?"
"Ini Nindi? Kenapa kamu meneleponku?"
Nindi berbicara dengan ceria. "Cuma ingin mengobrol. Kita 'kan keluarga, darah lebih kental dari air."
"Aku ... aku ada kelas sebentar lagi. Nggak ada waktu buat ngobrol."
Sania punya firasat buruk. Jika Nindi mema

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda