Bab 268
Kalau ada kejadian seperti ini dulu, Kak Leo pasti langsung mempertanyakan Nindi.
Kenapa sekarang bahkan Kak Leo juga berubah?
Sania merasa tertekan hingga menangis. "Tapi aku hampir mati, lho."
"Sania, aku tahu kamu selalu pengertian. Walaupun Nindi sudah meninggalkan rumah, kita tetap sekeluarga, jadi jangan terlalu mempermasalahkan ini."
Leo terdiam sejenak. "Lagi pula, nggak ada bukti yang membuktikan kalau Nindi yang melakukan semua ini padamu, 'kan?"
Kata-kata itu membuat Sania begitu marah hingga dia tidak bisa menangis lagi.
Bukankah kata-kata itu sebelumnya selalu ditujukan kepada Nindi?
Dia tidak pernah menyangka bahwa suatu hari, boomerang itu justru akan kembali menghantam dirinya sendiri!
Sania benar-benar tidak bisa berkata-kata. Jika dia terus mendesak masalah ini, citra dirinya akan runtuh.
Akhirnya Sania hanya menelan kekesalannya dan tidak berani mengatakan mau meminta Nindi bertanggung jawab.
Namun, dia tidak akan membiarkannya begitu saja.
…
Nindi kembali ke asrama,

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda