Bab 339
Sorot mata Cakra begitu suram nan tajam, memberikan kesan yang angkuh.
Melihat sikap itu, pelatih pria berucap dengan marah, "Buat apa aku minta maaf? Seharusnya kamu berterima kasih padaku karena sudah mengingatkanmu, jangan sampai ditipu oleh gadis macam ini. Mereka semua itu penipu mata duitan."
Cakra memicingkan mata dan hendak melayangkan pukulan, tetapi segera ditahan oleh sepasang tangan.
Nindi melangka maju dan menatap tajam pelatih pria. "Sepertinya kamu pernah ditipu habis-habis, ya. Kalau kamu segitunya membenci wanita, lebih baik masuk lagi saja ke dalam rahim ibumu dan jangan keluar-keluar lagi agar nggak malu-maluin."
Meski begitu membenci wanita, dia juga terlahir karena perjuangan seorang wanita.
Roman wajah pelatih pria seketika berubah. "Coba katakan sekali lagi!"
"Bukannya kamu bilang semua wanita itu penipu? Kalau gitu, ibumu juga penipu, loh. Dia sudah menipu ayahmu, lalu melahirkan seorang putra bajingan sepertimu."
Kalau sedang difitnah, jangan sekali-sekali beru

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda