Bab 572
"Kurir yang antar, paling-paling dari pacarmu," ujar Galuh.
Lagi pula, pacar Nindi dari dulu juga sering mengirim barang seperti ini.
Nindi melangkah mendekat dan melihat beberapa kantong belanjaan berisi barang mewah. Salah satunya berisi sarung tangan tinju edisi terbatas hasil kolaborasi eksklusif.
Andai ini terjadi di masa lalu, dia pasti akan sangat senang menerima hadiah seperti ini.
Namun, kali ini dia hanya mendorong kantong itu ke samping tanpa membukanya. Toh, dalam beberapa hari ke depan, dia berencana mengembalikannya.
Setelah mandi, Nindi kembali ke tempat tidur dan melihat ada satu pesan yang belum dibaca di ponselnya. Jantungnya berdetak sedikit lebih cepat, karena tidak tahu siapa sang pengirim pesan itu.
Sembari berusaha tetap tenang, dia mengambil ponselnya dan melihat isi pesan tersebut. Memang benar, itu dari Cakra, "Sudah tidur?"
Nindi berbaring menatap layar ponselnya cukup lama. Namun, pada akhirnya, dia memilih untuk tidak membalas.
Di kehidupan sebelumnya, dia

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda