Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 660

"Mending kamu diam dulu sampai kita sampai ke rumah sakit," ujar Cakra. Cakra berbicara dengan nada yang sedikit tajam, karena dia merasa sakit hati sekaligus kesal. Nindi bersandar di dalam pelukannya. Saat mengangkat kepala, dia melihat dagu pria itu yang tampan dengan garis rahang yang tegas. Hatinya terasa gelisah. Dia menundukkan kelopak matanya, dan diam-diam bersandar kembali ke dalam pelukan pria itu. Tadi, saat dia sendirian dan terjebak di sudut ruangan, mengatakan tidak takut jelas merupakan sebuah kebohongan. Setelah berusaha keras mendapatkan kesempatan hidup kedua, mana mungkin dia rela mati begitu saja. Namun, pada akhirnya, Cakra menerobos masuk untuk mencarinya tanpa menghiraukan bahaya. Dengan mudah, dia menghancurkan pertahanan yang selama ini dibangunnya dengan susah payah. Cakra segera membawa Nindi ke rumah sakit pribadi milik keluarga Julian. Kali ini, pria itu masih memperlihatkan ekspresi tenangnya. Seolah-olah terjadi masalah besar, sehingga direktur rumah sak

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.