Bab 712
Bagaimanapun juga, koneksi yang dimiliki Cakra jauh lebih berpengaruh dibanding keluarga Lesmana.
Sang rektor pun segera menengahi "Acara hari ini kebetulan sudah selesai. Kalau ada acara lain, kami akan mengundang kalian lagi."
Sania merasa sangat tidak nyaman.
Dia melihat seseorang mengunggah pidato Nindi di status WhatsApp dan langsung merasa iri. Sania berpikir bahwa dirinya juga layak menjadi perwakilan untuk berpidato di acara itu. Karena itu, dia mencari cara agar Darren membawanya ke sini.
Tak disangka, satu kalimat dari Cakra Julian membuat rektornya mundur.
Sial!
Sania menatap Nindi dengan kesal dan berbicara dengan nada tajam, "Kak Nindi, jangan bilang kamu sengaja meminta Kak Cakra menghalangiku karena takut aku merebut perhatian darimu?"
"Apa aku perlu khawatir seorang plagiator sepertimu mencuri perhatianku?"cibir Nindi sambil tertawa.
Mendengar kata "plagiat", Sania sangat marah hingga kepalanya pusing. Saat dia hendak menyangkal, Darren menghentikannya.
Sania akhirnya k

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda