Bab 726
Sania memang sengaja melakukan hal itu, dengan tujuan membuat Nindi merasa muak.
Namun, Nindi yang tidak tahu malu sungguh menghancurkan kamar itu.
Bahkan, sampai merusak gaun pengantin miliknya!
Kini Sania dirundung penyesalan, seharusnya dia bertindak lebih berhati-hati sejak awal.
Dengan nada sedikit pasrah, Nando berkata, "Nindi, kamu juga nggak boleh rusak gaun pengantin itu. Kalau sudah begini, bukannya malah jadi celah buat salahin kita?"
Nindi memasang ekspresi masam. "Terserah aku dong! Kalau nggak suka, silakan pergi!"
Sania seketika menangis semakin keras.
Saat itu, tiba-tiba seseorang masuk ke dalam ruangan dan berkata, "Kabar bagus, ada yang kirim gaun ke sini."
Seorang pegawai dari butik membawa sebuah gaun malam putih, kemudian meletakkannya di tengah ruang tamu.
Begitu melihat mereknya, Sania segera tersenyum bahagia. "Kak Witan, kamu paling tahu seleraku. Tapi, gaun ini ada ornamen hitamnya, itu nggak boleh."
Witan menatap pegawai butik itu dan bertanya, "Iya, kita aka

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda