Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 784

"Belum, mulutnya terkunci rapat. Ditambah lagi, pria ini benar-benar hidup sebatang kara. Nggak punya istri, orangtuanya juga sudah meninggal sejak lama. Nggak ada kelemahan yang bisa kita manfaatkan." Cakra memang sudah memerintahkan orang untuk mencari cara akhir-akhir ini. Namun, dia benar-benar tak menyangka mulut paman Sania bisa sekeras itu. Nindi berpikir sejenak, lalu berkata, "Nggak nyangka kalau penjudi ini bisa punya rasa loyalitas. Dia memang nggak punya siapa-siapa, tapi dia suka berjudi. Mungkin kita bisa menekannya lewat situ." Seorang penjudi yang sudah kalap bahkan bisa menjual istri dan anaknya sendiri demi taruhan. Nindi tidak percaya orang seperti itu bisa benar-benar setia pada siapa pun. Seketika, Cakra tersenyum tipis, "Itu ide yang bagus." Nindi menatap foto di tangannya, "Sania juga harus diuji. Kita nggak boleh langsung percaya. Jangan sampai malah Sania yang membohongi kita." Andai jawaban dari dua orang itu sama, maka orang yang mereka tunjuk sudah pasti ada

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.