Bab 801
Suasana hati Nindi kembali terusik.
Namun, kali ini jauh lebih tenang dibandingkan yang sebelumnya.
"Tunggu sebentar, aku akan segera suruh orang untuk bergerak."
Cakra langsung mengatur anak buahnya untuk mulai bertindak. Selama ini mereka memang sudah mengawasi 4S Motorindo itu, jadi tidak mungkin membiarkan satu orang pun kabur.
Setelah mengatur semuanya, dia berbicara lagi di telepon. "Aku nggak menyangka kamu bisa mendapatkan sketsanya secepat itu."
"Iya, aku juga nggak menyangka. Ini juga berkat Kak Witan."
Nindi berjalan sendirian di pinggir jalan, berniat untuk memesan taksi setelah agak jauh dari sana.
Mendengar suaranya, Cakra tidak tahan untuk bertanya, "Kamu di mana?"
"Aku sedang di luar, mau pesan taksi. Setelah dapat sketsanya, aku nggak mau lagi tinggal di rumah keluarga Lesmana dan lihat wajah mereka."
Nindi sekarang hanya ingin segera menangkap ayah Sania.
Dia ingin melihat pembunuhnya ditangkap dengan mata kepalanya sendiri.
Cakra justru mengkhawatirkan keselamatannya

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda