Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 804

Nindi merasakan telapak tangan Cakra yang hangat, juga sorot matanya yang penuh hasrat, membuat Nindi sulit menahan diri. Nindi menundukkan kepalanya, "Aku nggak buta, aku tahu kamu sudah melakukan banyak hal." Cakra mulai tidak tenang. Pada saat ini, kendaraan berhenti. Cakra melihat ke luar. Ekspresi lembut di wajahnya perlahan memudar. "Kita sudah sampai." Nindi memandang keluar jendela. "Orangnya sudah ditangkap?" Cakra melirik ke arah kursi penumpang depan. Orang itu baru kemudian menoleh dan berkata dengan hormat, "Orangnya sudah ditangkap, ada di sana." Hati Nindi langsung terasa tegang. Dia menggenggam tangan Cakra erat-erat, sedikit merasa gugup. "Aku penasaran, apa selama bertahun-tahun ini dia pernah mimpi buruk?" Dia membunuh orang tuanya dan terus hidup dengan nama samaran selama bertahun-tahun. Cakra menggenggam kedua tangannya. "Nanti kita tanyakan dengan jelas, apa kamu mau ikut?" "Tentu saja, kalau kalian yang bertanya, kemungkinan besar nggak akan mendapatkan apa-apa.

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.