Bab 836
Nindi melirik jam sekilas. "Masih ada waktu, gimana kalau aku traktir kalian kopi?"
Tepat di seberang gedung perkantoran, terdapat sebuah kafe.
Setelah ketiganya duduk di luar, Nindi sempat merenung sejenak, lalu mengirim pesan kepada Cakra. "Kamu sudah pulang kerja belum?"
Usai mengirim pesan itu, dia mulai merasa sedikit gelisah.
Dia akhirnya berbicara. "Kamu nggak merasa ini terlalu dibuat-buat, ya?"
Yanisha berkata dengan senyum di wajahnya. "Kak Cakra itu suka banget sama kamu. Percaya nggak kalau dia dapat pesan dari kamu, dia bakal langsung turun sekarang juga?"
Galuh melihat ke arah gedung perkantoran di seberang jalan, kemudian dengan tergesa-gesa menepuk pahanya dan berkata, "Tuh 'kan, datang juga! Baru juga diomongin, langsung muncul orangnya!"
Nindi menengadah dan melihat ke arah sana, dan benar dia mendapati keberadaan Cakra.
Namun, di belakang Cakra ada seseorang yang mengejarnya keluar, ternyata itu Bu Riska dan Nyonya Belinda?
Nyonya Belinda mengenakan kacamata hitam da

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda