Bab 545 Kelesuan Yang Memabukkan
Sisa-sisa terakhir dari angin malam yang surut bertiup melalui jendela, menyapu tirai sehingga tirai itu berkibar tinggi.
Sinar pertama dari cahaya matahari yang ada di pagi hari itu menyinari seisi ruangan, jatuh pada wajah Farrel yang tampak muram dan lesu yang sebagian besar telah kehilangan kegagahan aslinya.
Keganasan dan kegigihan yang pernah berkobar di matanya semuanya padam, sekarang hanya tinggal kesedihan dan frustasi yang memenuhi mata tak bernyawa itu.
"Sudah hampir jam setengah delapan sekarang dan kakak masih belum bangun?!"
Felix bergumam dengan cemas saat dia berjalan di sepanjang koridor dengan tergesa-gesa.
Dia berhenti di pintu dan mengetuk keras pintu kamar tidur utama yang terbuat dari bahan kayu oak.
"Kakak! Apa kau sudah bangun, Kakak?"
Tidak ada suara dari dalam. Sambil menggigit bibirnya dengan keras, Felix meraih gagang pintu dan memutarnya, dan ternyata pintu itu tidak terkunci.
Dia memasuki ruangan dan terkejut melihat kamarnya yang berantakan.
Uda

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda