Bab 1223 Menyusup Ke Kediaman Keluarga Simpson
Dengan segera, semua berjalan sesuai dengan rencana Yves.
Sally menundukkan kepalanya dan mengikuti kepala pelayan masuk ke dalam vila.
Kepala pelayan berhenti dan meminta para pelayan untuk berbaris sebelum dia berkata, “Mulai sekarang, tempat ini akan jadi tempat kerja kalian. Semua harus berpikiran jernih dan cekatan, mengerti?”
“Baik.” Para pelayan baru itu berkata dengan kompak.
Kepala pelayan tersenyum dengan puas, “Lumayan, kalian semua sangat patuh.”
Setelah itu, dia berjalan ke arah Sally yang sedang menyamar dan melihatnya dari atas ke bawah. Dia tampak bertanya-tanya.
Tuan Muda secara khusus memberi instruksi padanya untuk menempatkan gadis ini untuk melayani Tuan Muda Farrel.
Kurang lebih dia melihat bagaimana Tuan Muda tumbuh dewasa dan biasanya dia bisa menebak apa yang Tuan Muda pikirkan. Tapi kali ini, dia benar-benar tidak dapat memahaminya.
Gadis di hadapannya ini terlihat sangat biasa, seperti dia hanya akan menghilang di tengah kerumunan dan tidak dapat ditemukan.
Sally memegangi ujung pakaiannya dengan gugup, tidak berani melihat mata pria itu.
Meskipun dia sedang menyamar, dan tidak mungkin penampilan aslinya terlihat, dia tetap saja merasa gugup. Dia tidak berani menatap mata pria itu, takut dia akan menemukan ada sesuatu yang janggal.
Tatapan kepala pelayan akhirnya berlabuh di wajahnya sebelum berkata, “Kau akan bertanggung jawab mengurus Tuan Muda Farrel.”
Saat Sally mendengar itu, matanya berbinar-binar. Dia segera berkata, “Baik.”
Dia akhirnya bisa dekat dengan Farrel.
Ujung hidungnya terasa sakit, dan dia mengepalkan tangannya untuk menahan air mata.
Dia tidak boleh menangis, kalau tidak kepala pelayan akan curiga.
Yetta sedang menuruni tangga saat melihat para pelayan baru itu berbaris. Lalu dia mendekati mereka, “Kepala pelayan, apa yang mereka lakukan di sini?”
Saat kepala pelayan mendengar itu, dia langsung berbalik dan menjawab dengan jujur, “Mereka adalah pelayan yang dipekerjakan oleh Tuan Muda.”
Yetta mengamati para pelayan baru itu dan sedikit mengernyitkan dahinya, “Apa kita tidak punya pelayan di rumah?”
“Kami kekurangan pelayan sekarang setelah kau kembali, Nona Muda, ditambah lagi dengan kedatangan Tuan Muda Farrel. Karena itu Tuan Muda mempekerjakan beberapa bantuan tambahan.”
Yetta menganggukkan kepalanya. Tadinya dia hendak pergi saat melihat Sally dari sudut matanya. Lalu dia berbalik dan berjalan menghampiri gadis itu.
“Siapa namamu?”
Sally menjawab dengan gugup, “Sarah.”
Alis tipis Yetta sedikit berkerut. Dia tidak tahu kenapa, tapi dia merasa sangat familiar saat melihat gadis itu.
Terutama saat dia merasa pernah melihat mata gadis itu entah di mana.
Tiba-tiba, pupil matanya mengecil. Itu mata Sally.
Sally memiliki sepasang mata yang sama, bersih dan jernih.
Perasaan memberontak memenuhi hatinya. Dia berbalik dan berkata dengan dingin, “Aku tidak mau yang ini. Suruh dia pulang.”
Kepala pelayan sangat terkejut saat mendengarnya, "Kenapa tidak?"
Sally juga merasa panik. Dia telah berusaha keras untuk masuk ke kediaman keluarga Simpson, bagaimana dia bisa diusir seperti ini sekarang?
"Aku tidak menyukainya."
Alasan Yetta sangat sederhana. Dia tidak ingin siapa pun yang mirip dengan Sally.
Dia khawatir Farrel akan mengingat sesuatu jika dia melihat orang itu setiap hari.
Dia perlu berhati-hati. Apa pun yang berhubungan dengan Sally tidak boleh muncul di hadapan Farrel.
“Tuan Muda secara khusus memilihnya.” Kepala pelayan berada di situasi yang sulit.
Yetta terkekeh dengan dingin, “Aku bilang aku tidak menginginkannya, dan itu keputusan terakhirku. Dia tidak punya hak untuk ikut campur!”
Sally tidak bisa hanya diam berdiri di sana. Dia harus melakukan sesuatu.
Matanya berkedip, lalu dia bicara dengan segan, “Nona Muda, tolong pekerjakan aku. Aku bisa melakukan pekerjaan dua orang sendirian. Aku pasti akan membuat rumahmu tidak ada noda.”
“Aku lebih memilih mempekerjakan tenaga lebih daripada mempekerjakanmu,” kata Yetta dengan tegas.
“Nona Muda, aku mohon, biarkan aku tinggal di sini. Ibuku memerlukan gajiku untuk menyelamatkan nyawanya.” Sally memohon dengan menyedihkan.
Kepala pelayan menimpalinya, “Nona Muda, biarkan saja dia. Cukup sulit menemukan pelayan yang cocok.”
Yetta memelototi Sally dengan dingin, “Baiklah. Tinggal saja jika kau mau.”
Akhirnya dia menyerah.
Sally menghela napas lega saat mendengar dia boleh tinggal. Dia menatap Yetta dengan wajah yang penuh dengan rasa terima kasih melebihi kata-kata itu.
“Terima kasih, Nona Muda, terima kasih.”
“Dia boleh tinggal, tapi sebaiknya dia tetap di dapur. Aku tidak mau terus melihatnya.”
Setelah Yetta mengatakan itu, dia naik ke lantai atas.
“Tuan, aku...” Sally tidak mau pergi ke dapur.
Kepala pelayan menghela napas. “Sarah, aku tahu apa yang ingin kau katakan, tapi sudah bagus Nona Muda setuju kau tetap di sini. Kau harus hanya menerima apa yang dia katakan.”
Sally hanya bisa berkompromi, “Baiklah.”
Sally pergi ke dapur untuk membantu. Saat senggang, dia mengirim pesan kepada Yves untuk memberitahunya kalau semua berjalan dengan lancar dan mereka tidak perlu cemas.
Meskipun dia berada di dapur, dia tahu kalau dia akan melihat Farrel.
Begitu dia memikirkan Farrel, dia langsung penuh percaya diri.
Dia percaya kalau dia akan segera membawa suaminya pulang.
Saat Yves menerima pesan dari Sally, akhirnya dia merasa lega.
“Sudah beres.” Dia menoleh ke arah Felix.
Felix menghela napas lega dan bicara sambil tersenyum, “Baguslah. Sekarang kita tinggal menunggu kabar dari kakak iparku.”
“Kau harus kembali ke Kota Jin, dan kirim George ke sini,” kata Yves.
Felix mengangguk, “Baiklah, aku akan menyuruh George ke Ibu Kota.”
Ada beberapa masalah di kantor, jadi dia meminta George kembali untuk membantu.
Saat mendengar Farrel kembali, George merasa cemas dan ingin kembali ke Ibu Kota, tapi dia tidak bisa melakukannya.
Saat Felix kembali, dia akan mengirim George ke sana. Karena dia tahu kalau pikiran George bukan lagi mengenai pekerjaan.
...
Ini makan siang pertama di kediaman keluarga Simpson sejak Sally tiba.
Dia membawa makanan ke ruang makan dan menyajikannya sebelum kembali ke dapur.
Sebenarnya dia bisa tetap berada di ruang makan untuk membantu.
Tapi maksud Yetta adalah selama Farrel dan dia ada di sana, dia tidak mau melihat Sally.
Karena itu, kepala pelaya menyuruhnya tetap tinggal di dapur tanpa diperbolehkan keluar.
“Sarah, kau benar-benar tidak boleh keluar, kalau tidak aku tidak bisa membantumu jika Nona Muda marah,” kata kepala pelayan secara spesifik.
Sally mengangguk, “Aku mengerti.”
Dia melakukan pekerjaannya dengan baik dan benar, jadi dia cukup disukai.
Itulah kenapa kepala pelayan memberi instruksi seperti itu padanya, untuk mencegah dirinya dipecat.
Melihat kepala pelayan berjalan keluar, Sally menghela napas dengan frustasi. Sepertinya tidak mudah untuk melihat Farrel.
Namun, itu tidak masalah. Selama dia berada di kediaman keluarga Simpson, kesempatan itu akan datang.
Dia berjalan ke wastafel dan mulai mencuci panci dan wajan.
Setelah beberapa saat, Bibi Claire masuk, bergumam pada dirinya sendiri, "Cuka, cuka ..."
Sally berbalik dan bertanya dengan penasaran, "Bibi Claire, apa kau membutuhkan cuka?"
"Ya, Tuan Muda Farrel ingin cuka, jadi aku ke sini untuk mengambilkan itu untuknya."
Bibi Claire menemukan cuka kemudian berbalik untuk pergi.
Sally melangkah maju dan menghalangi jalannya saat dia berkata sambil tersenyum, "Biar aku saja yang membawanya keluar untukmu."
"Kau?" Bibi Claire mengernyitkan dahi, "Bukannya Nona Muda tidak ingin melihatmu?"
“Aku hanya mengeluarkan cuka, seharusnya tidak apa-apa. Aku juga ingin tahu semua orang dalam keluarga.” Sally cemberut dan tampak menyedihkan.
Bibi Claire seperti kepala pelayan. Dia telah berada di kediaman keluarga Simpson selama bertahun-tahun, jadi kata-kata mereka dapat diperhitungkan.
Terlebih lagi, Yetta memiliki sedikit rasa hormat terhadap mereka.
Jika Bibi Claire setuju untuk membiarkannya membawa cuka, Yetta tidak akan terlalu marah.
Namun, Bibi Claire masih menolak.
"Tidak perlu. Demi kebaikanmu sendiri, aku yang akan melakukannya.”
Setelah mengatakan itu, dia berjalan mengitari Sally dan pergi.
Sally menundukkan kepalanya karena merasa kalah. Tampaknya akan sangat sulit baginya untuk melihat Farrel.