Bab 10
Sebenarnya, aku ingin melihat ekspresi wajah Lizania yang "spektakuler" saat tahu aku telah meniduri adik lelakinya.
Karena aku merasa sangat terzalimi dan tidak bersalah, sementara selama bertahun-tahun ini dia selalu menekanku di setiap kesempatan. Akhirnya aku menemukan satu celah pelampiasan, tentu saja aku ingin melampiaskannya tanpa kendali.
Namun saat aku melihat punggung Aurelius yang sedang membuatkan sarapan untukku, pada saat itu juga aku menyesal, hatiku melunak.
Aku membenci Lizania, membenci Andre ....
Namun, apa kesalahan Aurelius?
Salah apa dia? Kenapa dia yang harus membayar harga untukku?
Aku menghela napas. "Aurelius, jangan terlalu serius padaku, aku nggak menganggapmu apa-apa."
Aku mengangkat dua jari. "Kemarin itu sudah bukan sekadar hubungan satu malam, kalau dihitung total, itu dua malam."
"Aku nggak berniat mencari teman tidur jangka panjang, sekarang hubunganku dengan kakakmu juga sudah buruk, dan aku sudah nggak punya hubungan apa pun lagi dengan Keluarga Gos

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda