Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Chapter1

Namaku Tasya Wiratmo, seorang mahasiswi. Ayah tiriku mengadopsiku sejak aku kecil. Fisiknya yang kuat dan ototnya yang kekar selalu meninggalkan kesan mendalam padaku. Sejak aku kuliah, aku mulai menjadi makin dewasa. Ayah tiriku sepertinya juga menyadari perubahanku. Suatu hari, ayah tiriku masuk ke dalam kamarku, lalu duduk di tepi tempat tidurku. Aku mengenakan piyama bermotif sapi yang menggemaskan, kaki telanjangku tampak mulus, sementara kulitku juga putih. Pinggangku yang ramping dan pantatku yang berisi terpampang jelas. Posturku yang sedang berlutut bahkan menonjolkan lekukan tubuhku yang memikat. Tatapan ayah tiriku tertuju pada dadaku yang besar. Ukuran dadaku memang besar, membuatku menjadi pusat perhatian di kampus. "Tasya, kamu sudah besar sekarang. Ada beberapa hal yang harus Ayah beri tahukan padamu," kata ayah tiriku. "Hal apa?" tanyaku dengan penasaran. "Coba lihat dirimu, dadamu begitu berisi. Kamu pasti menarik banyak perhatian pria di kampus, 'kan?" tanya ayah tiriku. Tatapan ayah tiriku berkelana di sekitar dadaku. Piyamaku seolah hampir tidak mampu menampung sepasang dada yang besar itu. Aku teringat akan pengalaman diintip dan digoda oleh para pria di kampus. Aku tidak bisa menahan rasa maluku. "Ya, ada banyak teman pria yang menggodaku. Itu menyebalkan sekali!" balasku. "Bagaimana cara mereka menggodamu?" Suara ayah tiriku terdengar sedikit bersemangat. "Mereka diam-diam meraba dadaku, juga mencubit pantatku. Beberapa kali, mereka mencubit begitu keras hingga aku kesakitan. Tapi entah kenapa rasanya juga sedikit menyenangkan ...." Begitu aku selesai mengatakan ini, tanpa sadar aku menaruh kedua tangan di dadaku, lalu mengelusnya pelan. Ketika mendengar pengalamanku, sudut bibir ayah tiriku sedikit terangkat, seolah merasa sangat tertarik dengan ceritaku. Tiba-tiba, ayah tiriku menjulurkan kedua tangannya untuk meremas dadaku dengan erat. Tenaganya bahkan lebih besar dari biasanya. "Apakah mereka meremasnya seperti ini?" tanya ayah tiriku. "Ah! Ayah, apa yang sedang kamu lakukan?" kataku. Aku terkejut dengan tindakan ayah tiriku yang tiba-tiba. Tangannya yang besar menjelajahi tubuhku, memberiku sensasi rangsangan yang berulang. Kejantanan ayah tiriku yang besar tampak samar-samar di balik celana olahraga pendeknya yang berwarna putih, memancarkan aroma hormon pria. "Ayah hanya memastikan." Ayah tiriku melepaskan tangannya, lalu berkata lagi kepadaku, "Besok temanku, Widodo, akan datang ke sini. Kamu harus menemaninya dengan baik." "Paman Widodo? Aku ingat kalau dia sangat kaya, tapi kenapa aku harus menemaninya?" tanyaku dengan bingung. "Ini hanya permintaan sederhana. Dia akan memberimu keuntungan. Pada saat yang sama, dia juga bisa memberikan keuntungan besar untuk Ayah." Mata ayah tiriku berkilat dengan makna yang tidak aku mengerti. Hatiku penuh dengan pertanyaan, tetapi tindakan ayah tiriku membuatku merasakan gelombang panas. Seolah ada kekuatan yang bergejolak di dalam tubuhku. Ayah tiriku menarik tanganku, lalu menjelaskan padaku, "Sayang, mungkin kamu nggak tahu, tapi Paman Widodo sangat sukses dalam bisnis. Dia juga selalu menjagaku. Selain itu, dia sudah lama tertarik padamu, hanya saja Ayah belum memberitahumu." Setelah mengatakan ini, ayah tiriku memelukku sambil mengusap-usap tubuhku dengan tangan besarnya.
Bab Sebelumnya
1/9Bab selanjutnya

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.