Dia menangis. Dia berdiri di pinggir jalan dengan satu tangan menyeka air mata dari wajahnya sementara yang lain memegang ponsel.
Bai Tingxin tiba-tiba berteriak, "Berhenti!"
Sopir itu buru-buru menepi di pinggir jalan. Bai Tingxin dengan cepat keluar dari mobil dan mendekati Qin Lianyi. "Apa yang kau lakukan di sini? Kenapa..."
Suara Bai Tingxin tiba-tiba berhenti karena Qin Lianyi menatapnya dengan mata merah. Matanya yang berkaca-kaca langsung menusuk hatinya.
"Huu huu!" Qin Lianyi tiba-tiba mengangkat tangannya dan memukul dada Bai Tingxin.
Bai Tingxin mengerutkan kening dan meraih tangannya. "Ada apa denganmu? Apa yang sebenarnya terjadi?"
Qin Lianyi menangis. "Mereka hilang. Foto-foto... hilang. Mereka hilang... Teknisi ponsel itu mengatakan foto-foto itu telah dihapus seluruhnya! Tahukah kau betapa pentingnya foto-foto itu bagiku? Bagaimana kau bisa menghapusnya?"
Bai Tingxin mengerutkan kening lebih dalam saat dia berkata dengan dingin, "Sudah kubilang. Itu adalah