Bab 136
"Kalau kamu enggan berpisah denganku, kita bisa nggak berpisah dulu untuk sementara waktu."
Enggan?
Tidak berpisah dulu untuk sementara waktu?
Sania tertegun, apa maksudnya?
Bagaimana pria ini bisa sangat percaya diri?
Bernard menariknya yang sedang bersiap untuk berdiri.
"Sania, bisakah kamu memaafkanku? Mulai sekarang, aku nggak akan meninggalkanmu lagi!"
Sania seperti telah mendengar lelucon yang sangat lucu.
"Pak Bernard, idemu cukup unik. Kamu benar-benar berniat punya banyak selir yang tinggal bersama?"
Bernard menatap Sania, di matanya terdapat kasih sayang yang bahkan dia sendiri tidak sadari. Suaranya terdengar sangat tegas.
"Dari begitu banyak wanita, hanya satu yang kupilih."
Sania tiba-tiba tertawa.
Tawanya nyaring, tetapi jelas juga mencemooh.
"Pak Bernard, tolong jangan seperti ini. Karakter penuh kasih sayangmu bisa mudah runtuh."
Bernard mengerutkan keningnya. "Apa maksudmu?"
Sania menahan tawanya, menatap Bernard dengan serius. Namun nada bicaranya malah makin bercanda

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda