Bab 229
Hampir bersamaan, sebuah bayangan melesat masuk ke rumah tinggal itu secepat kilat.
Di pintu belakang, sebuah mobil hitam sudah menyala, membawa Sania pergi jauh.
Thomas mengejar ke sekitar, gila-gilaan mencari sosok Sania. Firasat buruk yang kuat menyebar gila-gilaan di hatinya, membuat seluruh isi perutnya menegang.
"Sania!"
Namun, semuanya sudah terlambat.
Tidak lama kemudian, seorang wanita lain menyelinap masuk ke Rumah Merah.
Orang itu adalah Windi.
Untuk menghindari masalah, dia sengaja mengganti pakaian dengan busana lokal, membungkus dirinya dengan sangat rapat.
Akhirnya berhasil menyingkirkan para pengawal Sandi yang menjengkelkan.
Dia sudah menyelidiki dengan jelas, Rumah Merah ini tempat dia bisa mendapatkan semua informasi di Kota Mareli. Mungkin saja di sini ada petunjuk tentang kakaknya.
Seorang bocah laki-laki berambut merah keluar dengan santai. Begitu membuka mulut, dia langsung hendak menyebut sandi, dia melantunkan, "Ayam Kecap."
Hati Windi langsung mencelos. Celaka

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda