Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 242

Dua jam kemudian, Bernard kembali. Namun, wajahnya pucat, dua pengawal memapahnya masuk ke dalam rumah. Sania segera menghampirinya dengan wajah cemas. "Pak Stefan, Anda terluka di mana?" "Nggak apa-apa, hanya luka kecil." Pria itu menggelengkan kepala. Setelah itu, dua pengawal lain masuk, mengawal seorang pria tua. "Nak!" Terdengar suara yang lemah sekaligus familier. Mendengar suara itu, Sania terkejut. Begitu menoleh, dia melihat wajah seseorang yang penuh kasih. "Guru!" Sania berlari kegirangan dan memeluk gurunya dengan erat. "Anda nggak apa-apa, 'kan?" "Aku nggak apa-apa. Semua berkat Pak Stefan datang membawa pengawal untuk menolongku." Benar, Bernard membawa orang untuk menghancurkan markas tersembunyi Riko sekaligus membawa pulang gurunya Sania karena dia kemarin mendengar Riko berniat menggunakan gurunya untuk mengancam Sania. Oleh karena itu, Bernard memerintahkan timnya menyelidiki secara diam-diam. Dia tidak akan memberikan Riko kesempatan untuk mengendalikan Sania. Meski

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.