Bab 278
Saat Bernard mendorong pintu, raut wajahnya penuh amarah yang meluap.
Sania sedang berganti pakaian. Gaun putih salju baru dikenakan separuh, nyaris hanya menutupi bagian dadanya.
Dalam beberapa langkah cepat, Bernard merangkulnya dengan satu lengan, mengangkat tubuhnya secara horizontal, lalu melemparkannya keras ke atas ranjang.
"Bernard, apa yang kamu mau lakukan! Keluar!" seru Sania, suara sedikit bergetar.
Wajah Bernard sedingin es, dan setiap kata seolah dipaksa keluar dari celah giginya. "Aku ingin, punya satu anak lagi denganmu."
Setelah mengatakan itu, dia membungkuk dan bibirnya yang panas menempel di bibir Sania.
Sania seketika tertegun.
Apa yang barusan dia bilang?
Dia sudah gila kah?
"Bernard! Pergi! Jangan sentuh aku!" teriak Sania, berusaha mendorong Bernard dengan tangan dan kakinya.
Bernard seperti singa jantan yang sedang marah besar, tidak menghiraukan teriakannya sedikit pun. Dengan satu tarikan tangannya yang besar itu, gaun panjang Sania pun robek.
Udara dingin me

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda