Bab 298
Riko tiba-tiba tertawa, suara tawanya agak menyeramkan.
"Kamu ingin Bernard menemanimu seumur hidup?" Dia melepaskan Sania, suaranya mengandung keyakinan yang aneh dan sindiran tajam. "Di nggak akan bisa bersamamu sampai akhir, apa kamu masih belum menyadarinya?"
Riko sengaja berkata seperti, karena dia sedang menguji apakah Sania tahu yang sebenarnya.
Sania merasa terkejut, juga sedikit bingung. "Apa maksudmu?"
Riko mengamati ekspresi Sania dengan cermat, mendapati Sania sama sekali tidak berpura-pura, dia langsung mengerti segalanya.
Bagus sekali Bernard!
Dia memang pantas mati!
Ternyata dia masih menyembunyikan hal ini dari Sania!
Dia ingin Sania hancur total di saat-saat terakhir, atau merasa masih ada harapan untuk hidup?
Tiba-tiba, sorot mata Riko berubah, ternyata dia telah melewatkan satu poin kunci.
Dia mengubah nada bicaranya, menyembunyikan kegelapan di matanya, dan kembali ke sikap lembutnya, seolah-olah sikapnya yang tidak pantas tadi tidak pernah terjadi.
"Makanlah sediki

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda