Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 38

"Ini ... " Surya terdiam sejenak. Benar juga, kelakuan anak berengsek itu sudah kelewatan. Bagaimana mungkin dia berani meminta Sania melahirkan penerus Keluarga Ferdian? Eh, mengapa pernikahan mereka menjadi seperti ini? Saat memikirkan hal itu, Surya makin mengernyit. Sebaliknya, wajah Sania terlihat biasa saja. Dia hanya mengangkat cangkir teh di depannya, kemudian meniupnya pelan. Tidak lama kemudian, terdengar suara mobil. Selanjutnya, suara langkah kaki yang berat terdengar dari luar pintu. Bernard sudah pulang. Pria itu mengenakan setelan jas dengan rapi, tubuhnya tegap, wajahnya tegas, seperti baru saja keluar dari negosiasi bisnis. "Kakek!" Pria itu memanggil dengan suara tenang. Pak Surya berdiri, lalu mengangkat tongkatnya dan memukul kaki cucunya dengan tongkat. "Buk!" "Buk!" Dua kali pukulan yang sangat keras dan berat. Bernard tetap berdiri tegak, bahkan tidak goyang sedikit pun. "Anak sialan!" Pak Surya sangat emosi hingga napasnya tersengal-sengal. "Apa kamu masih menga

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.