Bab 47
Sekitar pukul delapan malam, mobil Sania tiba di depan gerbang Perumahan Nirmala.
Windi sudah tiba lebih awal. Begitu melihat mobil Sania datang, dia juga ikut masuk.
Sania sekali lagi menginjakkan kaki ke tempat yang pernah menjadi miliknya walaupun hanya dalam waktu singkat. Udara dipenuhi dengan aroma harum bunga lili yang kuat.
Namun, saat ini hatinya terasa dingin.
Tidak ada lagi rasa berdebar dan kerinduan seperti dulu!
Windi tidak mengatakan apa-apa, hanya dengan lembut menepuk tangannya, hingga keduanya tiba di depan rumah besar.
Seluruh rumah besar itu terang benderang, seperti sebuah mutiara yang bersinar di tengah malam.
Kepala pelayan, Pak Yonas, langsung menyambutnya begitu melihat dia datang.
"Bu Sania, Anda sudah datang. Saya akan segera pergi memberi tahu Pak Bernard untuk pulang."
Sania bertanya dengan nada dingin, "Apa ada pelayan bernama Yuni yang bekerja di sini?"
"Ada, Bu Sania. Yuni bekerja di sini sejak tiga tahun lalu." Pak Yonas segera menanggapi, lalu menoleh

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda