Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 79

Bernard melangkah cepat ke sisi Sania, mengulurkan tangan, perlahan menekan kepala wanita itu ke arah tubuhnya. Membiarkannya bersandar pada pinggang dan perut pria itu. Dia bisa merasakan dengan jelas, seluruh tubuh Sania gemetar hebat karena rasa sakit yang tidak tertahankan. Getarannya halus, tetapi terus-menerus. Keringat membasahi rambut wanita itu, menempel pada pipi pucatnya. Namun, sejak awal hingga akhir, dia tidak mengeluarkan suara sedikit pun. Hanya napas yang makin cepat, dan bekas gigitan yang makin dalam. Darah dari bibir bawah Sania mengalir ke sudut mulut, meninggalkan jejak merah. Air mata memenuhi pelupuk matanya, berputar-putar dengan keras kepala, tetapi tidak pernah jatuh. Pemandangan ini lebih menyakitkan bagi Bernard daripada teriakan atau tangisan apa pun. Dia merasa jantungnya seperti ditusuk ratusan jarum sekaligus, nyeri rapat yang tak terlukiskan. Satu-satunya yang bisa dia lakukan adalah memeluk kepala wanita itu dengan lebih erat, memberikan kehangatan tu

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.