Bab 89
Benturan antara tinju adalah satu-satunya bentuk komunikasi mereka saat ini.
Joel panik bukan main!
"Aduh, dua bos besar, cepat berhenti bertarung!"
Keduanya adalah taipan bernilai triliunan, cukup dengan satu gerakan jari bisa membuat pasar saham berguncang. Namun, kini mereka bertarung memperebutkan wanita yang sama.
Di mana martabatnya?
Tiba-tiba, dia mendapat akal cemerlang......
"Jangan bertengkar lagi, Bu Sania menelepon, Pak Bernard, Bu Sania menelepon!"
Kedua pria itu langsung menghentikan pertarungan begitu mendengar teriakan itu.
Joel menggenggam ponsel dan melambaikannya ke arah Bernard.
Aura membunuh dari Bernard langsung mereda. Dia mengambil ponsel itu, tetapi tak terdengar suara apa pun dari seberang.
Tatapannya agak berubah, lalu tiba-tiba dia berkata, "Baiklah, kamu rebahan saja yang manis. Kakimu terluka, jangan banyak bergerak. Tunggu aku pulang. Hmm ... aku juga rindu kamu!"
Joel tertegun.
Riko terdiam.
Pukulan ke hati +2!
Riko langsung maju, hendak merebut ponsel i

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda