Bab 12
Sepanjang pesta, Steven tampak kurang bersemangat. Dia berulang kali mengingatkan petugas penerima tamu di depan bahwa jika tamu undangan istimewa itu muncul, mereka harus segera memberi tahu dia.
Namun, hingga acara hampir separuh selesai, tamu undangan yang diharapkan, yaitu Lani, belum juga datang.
Steven tidak mengerti. Padahal dia sudah memberikan penawaran yang menggiurkan, bahkan berniat membeli produk berpaten itu dengan harga sepuluh kali lipat dari harga pasar, tidak masuk akal jika Lani tidak tertarik.
Bahkan, Rafa juga belum datang. Mungkinkah Rafa sudah duluan menghubungi Lani?
Saat Steven merasa gelisah, tiba-tiba seorang pelayan berlari menghampirinya dengan semangat, membawa undangan VIP di tangannya sambil berseru, "Pak Steven, dia sudah datang, sekarang dia sudah ada di depan pintu!"
Steven terlihat sangat terharu dan hendak melangkah menyambut Lani. Namun, pada detik berikutnya, tubuhnya langsung membeku saat melihat seseorang yang familier baginya.
Wulan.
Steven tid

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda