Bab 79
"Hmm," jawab Nadine. "Tapi sebentar lagi kami mau putus."
Suami yang akan segera diceraikan dan pacar yang akan segera putus, bedanya memang tidak besar. Lagi pula, keduanya sama-sama akan jadi mantan.
Wajah Maxi tidak berubah banyak, tapi tangannya yang sempat mengepal perlahan mengendur.
"Ohhh ...." Salah satu teman pria memperpanjang nada, sengaja melirik ke arah Maxi.
Maxi hanya menatapnya dingin dan pria itu langsung menutup mulut.
"Nadine, kamu nggak tinggal di asrama. Aku antar kamu pulang saja, sekarang sudah malam, nggak aman," kata Maxi begitu acara bubar.
Nadine mengangguk dan berterima kasih, lalu berkata baik.
Begitu melihat Nadine dan Maxi berjalan berdua, teman-teman di belakang mulai berbisik pelan.
"Kak Maxi itu ganteng dan sifatnya baik, wanita yang mengejarnya sudah bisa bikin satu kelas. Kenapa masih lajang terus?"
"Jelas karena dia suka sama Nadine! Kak Nadine juara nasional debat tahun lalu, waktu dosen mengajak Kak Maxi buat bantu bimbing kita saja dia nggak data

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda