Bab 527
Albert tertegun sejenak dan air matanya mengalir makin deras.
Suasana di kuil tersebut tiba-tiba menjadi sangat canggung.
Revan memilih untuk keluar dari kuil, sementara aku terus membersihkan luka Albert dan sekaligus membalutnya.
Setelah membalut luka tersebut, aku pun mengusap keringat sambil berkata, "Kamu bisa berdiri?"
Ketika mencoba untuk berdiri, ekspresi Albert terlihat begitu kesakitan.
Aku menghela napas dan menopangnya. Aku membiarkannya menopang seluruh berat badannya di bahuku.
Sambil memegang bahuku, Albert pun berjalan keluar dengan pincang.
Setiap kali dia menggeser bahuku, beban itu terasa makin berat.
Aku sama sekali tidak menyangka berat badan pria begitu berat.
Meski tinggi badanku sekitar 165 cm, aku tetap tidak mampu menahan beban tersebut.
Setelah kami hampir tiba di pintu kuil, Revan tiba-tiba berjalan masuk.
Ketika melihat aku menopang Albert, dia pun tersenyum samar.
Aku langsung berkata dengan nada kesal, "Kenapa kamu tersenyum? Cepat bantu aku!"
Revan seger

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda