Bab 567
Aku melihat Revan menatap tanpa berkedip ke arah Pak Brady yang sedang meraung kesakitan dan bergulat untuk melepaskan diri. Tangannya tetap menekan, dan kakinya juga tidak bergeming, kokoh seperti batu karang.
Bahkan, ekspresinya tampak samar-samar penuh kegembiraan.
Aku bergidik. Pria ini mungkin punya kecenderungan aneh.
Teman-teman Pak Brady yang melihat dia disiksa seperti itu oleh seorang pria muda tidak ada yang berani maju membantunya.
Setelah puas mematikan puntung rokoknya di wajah gemuk itu, Revan menepuk-nepuk wajahnya yang sudah bengkak seperti kepala babi dan bertanya dengan santai, "Bagaimana? Masih mau bikin aku bangkrut sampai celana dalam pun nggak tersisa?"
Pak Brady hanya bisa terengah-engah tanpa mampu menjawab sepatah kata pun.
Revan menyapu pandangannya ke sekeliling. Dengan gerakan tangan, dia memanggil. "Ada lagi yang mau mencoba?"
Ketika itu, manajer klub malam masuk bersama beberapa petugas keamanan.
Sambil menyeka keringatnya, dia buru-buru berkata, "Pak, ng

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda