Bab 582
Aku hanya diam dan tersipu malu ketika mendengar pujiannya.
Tak lama kemudian, kami pun tiba di Gedung Alifa.
Ketika aku sedang merasa ragu untuk pamit terlebih dahulu, Billy tiba-tiba berkata, "Bu Vanesa, kalau kamu punya waktu luang, bisa ikut aku ke atas. Aku masih harus menata ruangan kelas."
Aku menatapnya dengan kebingungan.
Billy kembali berkata, "Bu Vanesa, aku sangat menghargai kesempatan bertemu denganmu. Bisakah aku mengajakmu untuk makan bersama setelah menata kelas?"
Aku terdiam sejenak, lalu menganggukkan kepala dengan ragu.
Billy pun tersenyum.
Aku kemudian mengikutinya masuk ke kelas.
Setelah membuka lampu dan jendela, Billy mulai menata kelas.
Aku menyadari kalau dia cukup teliti dalam bekerja.
Dia dengan cepat membersihkan ruangan kelas, lalu memasang proyektor dan menghapus papan tulis hingga bersih.
Aku beberapa kali ingin membantu tetapi dia menolak dengan sopan.
Setelah Billy membersihkan ruangan kelas yang muat untuk ratusan orang itu, jam sudah menunjukkan pukul

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda