Bab 600
Alken dan Revan yang melihatku bermain di samping sudah tertidur sebentar.
Aku menyeka keringatku sambil berkata, "Masih lumayan. Aku akan istirahat sehari, jadi lusa kondisiku sudah pulih."
Alken menggosok matanya, melihat datanya dan terkejut sambil berkata, "Ya ampun, Kak Vanesa. Ternyata kamu sehebat ini? Sejak kapan kamu jadi selihai ini?"
Aku tertawa pelan sambil menjawab, "Aku selalu lihai, tahu? Bukankah golf adalah mata pelajaran wajib?"
Alken menatap Revan sambil bertanya, "Revan, kamu bertaruh berapa banyak?"
Revan melihat sekilas data yang terekam di komputer dan tertegun, "Kamu ... "
Aku ingin segera pulang, jadi aku berkata kepada mereka, "Kalian harus belajar dengan giat. Aku mau pulang dulu. Aduh, sakit sekali ... "
Revan tiba-tiba meraih pakaianku sambil menyahut, "Kemari, kamu memang mampu dalam hal ini, lalu kenapa kamu nggak menghasilkan banyak uang?"
"Menghasilkan uang? Bagaimana caranya?" tanyaku bingung.
Revan melirik Alken, lalu berkata, "Dia nggak tahu?"
Alken

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda