Bab 605
Melihat begitu banyak orang yang bertaruh untuknya, Lina merasa makin percaya diri.
Dia kemudian menatapku dengan tatapan yang menantang sambil berkata, "Bagaimana? Berani atau tidak?"
"Ayo," jawabku sambil mengangguk.
Setelah mengatakan itu, aku pun memulai pertandingan.
Bola berhasil terbang jauh hanya dengan satu pukulan.
Caddy berlari dengan napas tersengal-sengal, lalu kembali dan berkata, "Tidak masuk."
Lina tiba-tiba tertawa.
Dia mengambil sebuah bola, lalu bergaya selama beberapa saat. Hanya dengan satu pukulan, bola tersebut berhasil mendarat dengan stabil di area lubang.
Di saat yang bersamaan, terdengar suara tepuk tangan dari sekelilingnya.
Tidak bisa dipungkiri, pukulan Lina sangat baik.
Kalau Lina bisa memukul dengan baik, dia mungkin bisa memasukkan bola ke dalam lubang hanya dengan tiga pukulan.
Lina melirikku sejenak, lalu tersenyum dan berjalan menuju area bola.
Rafael berjalan ke sampingku dan berkata, "Tetap bersikap tenang."
Aku hanya menganggukkan kepala.
Setelah

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda