Bab 655
Menghadapi tangisan Adel, aku tidak tahu harus berbuat apa.
Meskipun aku membenci dan merasa muak padanya, saat ini aku benar-benar tidak memiliki hak untuk mengejek kesedihannya.
Setelah menangis beberapa saat, Adel hanya terdiam mematung.
Melihat kondisi mentalnya yang makin buruk, aku makin tidak berani meninggalkannya begitu saja.
Tak lama kemudian, seorang dokter dengan rambut penuh uban datang.
Begitu melihatnya, Adel langsung menghampiri. "Dokter, dokter, bagaimana keadaan anakku?"
Dokter yang tampak mengenali Adel itu langsung menggelengkan kepala. "Kondisi fisiologis pasien stabil, tapi belum ada tanda-tanda dia sadar. Masih perlu observasi."
Adel menjadi makin gelisah. "Observasi? Berapa lama lagi harus diobservasi? Dokter, dia sudah koma selama dua minggu, kenapa nggak memberinya obat apa pun? Kalau dia terus berbaring seperti ini, bagaimana kalau dia menjadi terus nggak sadar?"
Perawat yang ada di samping dokter buru-buru memapah Adel yang terlihat sangat emosional.
Semua o

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda