Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 53

Pada saat itu, wajah Wenny langsung terasa panas membara, napasnya kacau, dan dia tidak bisa menatap mata Yonan. Ini 'kan toilet pria. Kenapa Yonan mengurungnya di sini? Dia menelan ludah dan berusaha bersikap tenang. "Pak Yonan, sekarang kamu bisa melepaskan aku, 'kan?" Tanpa dia sadari, tatapan Yonan saat ini mengandung bahaya. Awalnya, dia hanya berniat menolong agar Wenny tidak jatuh, tetapi saat tubuh mereka mendekat, jantungnya malah berdebar makin kencang tidak terkendali. Meskipun sudah berusia dua puluh delapan tahun, Yonan belum pernah punya pacar satu kali pun. Namun, dia bisa dengan jelas merasakan reaksi tubuhnya. Saat ini, menatap bibir Wenny yang penuh dan kemerahan, Yonan mengangguk ringan. "Wenny, aku baru sadar kamu ini nggak tahu terima kasih, ya? Sudah berkali-kali aku bantu, kamu cuma bisa memanfaatkan aku, tanpa tahu cara membalas." Wenny menghindari tatapannya, dan berusaha berdalih: "Tentu saja aku akan membalas. Setelah aku punya uang, atau kalau nanti ada hal

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.