Bab 19
Mereka janji bertemu di kedai kopi. Saat Marvin membuka pintu dan berjalan masuk, bel pintu berbunyi. Dia berjalan masuk dan langsung melihat Alisya yang duduk di pojokan.
Sudah sebulan sejak terakhir mereka bertemu. Tapi rasanya seperti sudah setahun yang menyiksa. Saat bertemu lagi sekarang, Marvin sampai tertegun diam.
Alisya banyak berubah.
Saat masih menjadi sekretaris Marvin, wanita itu sering memakai setelan kerja. Bahkan saat mereka sering main-main di rumah sepulang kerja, Alisya tetap terlihat serius.
Sedangkan sekarang Alisya terlihat memakai baju santai. Rambutnya dikucir kuda dan memperlihatkan leher indahnya. Penampilannya mengingatkan Marvin waktu mereka baru pertama memulai hubungan tanpa status itu. Saat Alisya masih gadis muda naif dan pemalu yang diam-diam menyukainya.
Langkah Marvin terhenti sejenak, sebelum akhirnya lanjut mendekat sambil tersenyum.
"Alisya, lama nggak bertemu."
Dia menahan diri agar tidak langsung memeluk wanita itu. Tatapannya dipenuhi dengan per

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda