Bab 31
Aku tercengang dan tidak tahu di mana aku harus meletakkan kue kecil di tanganku.
Aku menyahut dengan suara terbata-bata, "Kamu salah orang. Aku bukan Agata, aku Agita."
Zena tersenyum seraya menggelengkan kepalanya, "Aku nggak salah orang. Kamu Agata."
Aku meletakkan kue di tanganku dengan pasrah sambil menjawab, "Ya, sebenarnya aku Agata. Ada masalah kecil yang terjadi di keluarga kami. Apa kamu bisa nggak memberi tahu Daniel masalah ini? Jangan khawatir, kita bisa kembali seperti dulu."
Aku menatap Zena dengan penuh harap. Zena tertegun sejenak, lalu menyahut, "Oke, aku nggak akan memberitahunya."
Aku sangat gembira dan mengucapkan terima kasih berulang kali padanya.
Namun, aku merasa agak aneh. Penyamaranku ini berhasil menipu Bibi Sinta yang sudah melihat kami tumbuh besar di rumah. Bagaimana Zena bisa mengenaliku?
"Bagaimana kamu bisa mengenaliku?"
Zena tersenyum samar dan ada semburat emosi yang tidak dapat dipahami di sorot matanya saat dia menatapku.
"Tatapan mata. Saat SMA se

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda