Bab 51
Setelah keluar dari kamar mandi, aku melihat Daniel mengenakan jubah mandi, sedang mengeringkan rambutnya. Sepertinya dia sudah mandi di kamar lain.
Aku segera menundukkan kepala, tidak berani menatap Daniel.
Daniel berjalan mendekat perlahan, melepaskan kacamata dari wajahku dengan lembut, lalu berkata, "Kenapa kamu sampai takut begini? Aku nggak akan memakanmu."
Kami begitu dekat hingga aku bisa mencium aroma sabun mandi bunga kamelia yang harum dari tubuhnya.
Aku buru-buru mundur selangkah, berbalik, lalu berjalan menuju meja rias.
Setelah aku merapikan semuanya, Daniel sudah berbaring di tempat tidur dengan tenang. Kedua tangannya terlipat di perut, posisi tidurnya tampak sangat sopan.
Hatiku merasa senang. Hari ini sudah begitu larut, dia seharusnya tidak akan menggangguku.
Aku diam-diam menarik ujung selimut, lalu berbaring membelakangi Daniel.
Detik berikutnya, aku langsung terjatuh ke dalam pelukan yang penuh aroma bunga kamelia.
Dalam kegelapan, penglihatan memang terbatas, te

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda