Bab 77 Yovie Bisa Memohon
Setelah selesai bicara, tangisan Yovie menjadi semakin memelas, suaranya tercekat oleh isak tangis. "Sofia, kasihanilah aku dan bayi dalam perutku, ya?"
Alisku berkedut saat melihat Yovie menangis dengan memilukan. Sebenarnya apa yang dia rencanakan?
Setelah melangkah mundur, aku menatapnya dan bertanya dengan tenang, "Kenapa kamu nggak mau pergi keluar negeri?"
Yovie terisak tanpa kepura-puraan seperti biasanya dan terlihat memelas. "Aku takut pada Donny, waktu itu dia membawaku ke luar negeri dengan paksa. Selama dua tahun tinggal bersama, dia menyiksaku sepanjang hari. Akhirnya aku berhasil kabur dan nggak mau kembali. Kalau dia menemukanku sekarang, nggak cuma aku yang akan mati, tapi bayi di dalam perutku juga. Sofia, kamu juga akan segera menjadi seorang ibu. Kumohon, jangan usir aku ke luar negeri, oke? Tolong selamatkan kami."
Aku mengerutkan bibir sambil menatap Yovie. Kalau belum mendengar percakapannya dengan Donny di restoran hari itu, aku pasti akan percaya padanya.
Meliha

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda