Bab 105 Bicara Secara Rinci Soal Denda Pelanggaran Kontrak
"Hss ... "
Kirana sempat melamun, dan tekanan tangannya tanpa sadar jadi lebih kuat.
Orang lain mengoles obat agar luka cepat sembuh, dia malah membuat luka Yansen yang hampir pulih kembali berdarah!
"Kamu ... kamu berdarah! Aku panggil dokter!"
Kirana panik hendak pergi, tetapi Yansen langsung menggenggam pergelangan tangannya, dan lengan satunya melingkari Kirana.
"Aku nggak apa-apa."
"Kamu jelas kenapa-napa! Lukamu terbuka lagi! Maaf, maaf ... aku sungguh nggak sengaja!" Kirana seperti anak kecil yang baru saja berbuat salah, cemas setengah mati.
Yansen hanya tersenyum pasrah. Dia memang selalu tidak bisa berbuat apa-apa saat berhadapan dengan wanita ini.
"Hanya luka kecil, jangan takut."
"Tapi, aku ... "
"Kamu belum makan malam, 'kan? Aku minta pihak hotel antar ke kamar." Yansen menyela dengan lembut, lalu dia batuk pelan agak canggung. "Kamu mandilah dulu."
Kirana baru sadar akan posisi mereka saat ini, benar-benar sedikit bergerak saja bisa menyalakan api.
"Baik! A ... aku mandi

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda