Bab 143 Aku Pernah Melihat Wanita Itu
Kirana tidak lagi peduli dengan sarapan, dan langsung keluar menuju rumah sakit.
Kali ini, Bu Yunita seolah-olah sudah menyiapkan segalanya. Dia bahkan sudah memikirkan jalur pelariannya!
"Di taman belakang ada sebuah pintu kecil. Setiap sore sekitar jam satu lebih, akan ada tukang kebun yang lewat di sini untuk merawat bunga dan pepohonan. Setelah berkeliling, dia lalu pergi. Dia keluar dari sini pada waktu itu."
Pihak rumah sakit sangat memperhatikan masalah ini, dan segera memutar rekaman CCTV.
Dua pengawal yang semula berjaga di pintu kamar V1 satu per satu jadi tegang, takut Pak Yansen akan menyalahkan mereka.
"Ini nggak ada hubungannya dengan kalian. Ibu saya sendiri yang ingin pergi." Meskipun Kirana dalam hati cemas dan khawatir, tetapi dia tidak akan menyeret orang lain ke dalam masalah ini.
Kalau Bu Yunita memang ingin melarikan diri, siapa pun juga tidak bisa menahannya.
"Sekarang bagaimana? Perlu kami hubungi Pak Yansen?"
"Nggak, jangan kasih tahu dia." Kirana menggeleng, t

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda