Bab 170 Aku dan Dia Tidak Mungkin Hidup Berdampingan
Mata Yansen berubah muram.
"Aku akan cari cara agar Ibu menerima Kirana."
[Itu sama sekali nggak mungkin! Ibumu hanya mengakui Wanda. Waktu di rumah sakit kamu juga sudah dengar sendiri, 'kan?]
Yansen melirik ke arah kamar tidur. "Pasti ada cara."
Hanya saja sekarang belum terpikirkan olehnya.
Di seberang sana, Hardi terdiam lama sekali, lalu dia menurunkan suaranya. [Barusan Wanda diam-diam menarikku ke samping, memberikan saran. Dia bilang ingin pura-pura bersamamu di depan ibumu, setidaknya bisa lebih dulu menstabilkan kondisi ibumu! Aku sebenarnya nggak ingin menipu ibumu, takut suatu hari kebongkar. Tapi, kalau kamu bersikeras nggak mau berpisah dari Kirana itu, maka ini satu-satunya cara untuk meredakan keadaan. Pikirkan baik-baik.]
Selesai berkata, Hardi langsung menutup sambungan telepon.
Yansen menatap layar ponsel, alis tebalnya berkerut rapat.
Sebenarnya, dia pun tahu bahwa mustahil dia akan berhasil membujuk ibunya. Satu-satunya jalan hanyalah strategi menunda waktu untuk m

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda