Bab 197 Seharusnya Aku Tidak Hamil
Hari Sabtu pun tiba sesuai jadwal.
Karena sudah bicara dengan Pak Lukas bahwa hari ini libur, akhirnya Kirana bisa tenang tidur sampai bangun secara alami.
Perlahan, dia membuka mata. Dia tetap terbiasa mengambil ponsel untuk melihat waktu, lalu baru ingat kalau hari ini dia tidak masuk kerja!
Sudah pukul delapan. Kalau ini hari kerja, sekarang dia sudah terlambat.
Kirana meregangkan tubuhnya, lalu bangun untuk mencuci muka. Dengan sandal rumah, dia berjalan ke ruang makan. Di sana, dia tertegun!
"Kamu, kamu kenapa masih di rumah?"
Sudah jam segini, Yansen seharusnya sudah lama berangkat ke perusahaan!
"Duduklah dulu untuk sarapan." Tangannya yang panjang menyodorkan segelas susu ke depan Kirana, bibir tipisnya melengkungkan senyum. "Kamu bilang hari ini mau ke rumah sakit untuk periksa. Aku nggak tenang membiarkan kamu pergi sendiri."
"Tapi ... "
"Aku tahu, kamu takut ibumu tahu aku ikut. Jadi, aku tunggu di luar saja. Begitu kamu selesai periksa, beri tahu aku."
Kirana mengatupkan bi

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda