Bab 223 Kamu Memang Berdarah Dingin
"Dokter!" Tiba-tiba Kirana menyela, lalu menarik baju dokter itu ke samping. "Itu, aku sekarang ada urusan mendesak. Nanti kalau ada waktu aku akan mencarimu. Aku permisi dulu!"
Dokter itu terkejut oleh bentakan mendadak dari Kirana, lalu dengan kaku mengangguk. Dengan wajah penuh kebingungan, dokter itu pun pergi.
Di belakang, Surya melangkah mendekat, membuat hati Kirana berdebar kencang.
Untunglah ...
Surya langsung bertanya, "Tadi dia bilang apa? Aku nggak dengar jelas."
"Nggak ada apa-apa. Sebelumnya aku periksa kesehatan, dan ada sedikit masalah. Dia menyuruhku cepat kembali untuk pemeriksaan ulang."
Surya mengangkat alis. "Kalau hanya pemeriksaan ulang, kenapa dia bilang harus kamu bicarakan dengan suamimu?"
"Kenapa kamu repot-repot tanya soal itu?" Kirana merasa dirinya dengan Surya tidak akrab. Orang ini benar-benar menyebalkan!
Apa-apa ingin ditanyakan.
Memang Surya orang yang suka mengorek sampai ke akar-akarnya.
"Penasaran saja! Nggak apa-apa, kalau kamu nggak mau bilang ju

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda