Bab 230 Tapi Pasti Bukan Kakakmu
"Janna, kalau aku menyetujui ini, maka aku benar-benar nggak perlu hidup sebagai manusia lagi."
Prinsip yang selalu dia pegang adalah tidak ingin merepotkan siapa pun. Kalau demi menutupi kebohongannya, dia benar-benar mendaftarkan pernikahan dengan Sigit, memang kebohongan itu memang bisa tertutupi, tetapi bagaimana dengan Sigit?
Kalau nanti Sigit bertemu dengan gadis yang disukainya, saat membicarakan pernikahan, bagaimana pria itu menjelaskan bahwa dia pernah menikah?
"Itu keputusan kakakku sendiri." Janna terlihat tulus. "Aku sudah bicara dengan dia soal ini. Dia bersedia menemanimu berpura-pura sampai akhir! Bahkan ... dia sama sekali nggak keberatan dengan anakmu dan Yansen. Kalau kamu setuju, dia bisa bilang pada orang tuanya bahwa anak itu anaknya, semuanya akan jadi wajar dan masuk akal."
"Nggak bisa."
"Kenapa kamu harus menolak sejauh itu? Kakakku itu kurangnya di mana?"
Kadang Janna benar-benar tidak mengerti apa yang dipikirkan Kirana!
Kalau Janna yang berada di posisi itu,

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda