Bab 248 Takut Bertemu dengan Orang Itu
Saat Kirana tiba di lokasi, Pak Miko sedang menelepon dengan pimpinan dari pihak perusahaan. Melihatnya datang, pria itu melambaikan tangan memberi isyarat agar Kirana menunggu sebentar.
Kirana mengangguk perlahan, lalu melirik sekilas ke arah penghuni bandel yang berada tak jauh dari sana.
Saat sebelumnya bersikeras tidak mau menyetujui, lehernya sampai terangkat tinggi dengan sikap keras kepala. Namun kini wajahnya berubah, berbicara dengan sikap ramah dan mau berunding baik-baik dengan pihak yang bertanggung jawab.
"Kirana." Setelah menutup telepon, Pak Miko berjalan mendekat dengan wajah penuh sukacita. "Benar-benar harus kuakui, kamu luar biasa! Begitu turun tangan, masalah langsung terselesaikan."
"Aku hanya menebak karena ada kepentingan yang terkait." Kirana mengangkat sedikit ujung alisnya dan tersenyum. "Lagi pula, kegembiraanmu ini agak terlalu dini. Masalah sebenarnya masih menanti di depan."
"Dia sudah setuju untuk dibongkar, bahkan sudah menandatangani. Masih ada masalah

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda