Bab 332 Anak Kirana
Setelah keluar dari kamar Kirana, Ryan tidak langsung meninggalkan Kota Jintara, melainkan memesan satu kamar lagi di hotel yang sama.
Makin dia memikirkan soal Wiratama, makin terasa ada yang tidak beres. Setelah berkali-kali mempertimbangkannya, akhirnya dia menelepon Surya.
Panggilan pertama tidak diangkat.
Beberapa saat kemudian, Surya baru menelepon balik.
[Kamu tadi telepon aku?]
"Ya, kamu tahu soal kebangkrutan Wiratama?"
Surya tertegun sejenak. [Hah? Perusahaan Wiratama di Kota Jintara?]
"Benar, dalam semalam langsung bangkrut."
[Bukannya perusahaan itu cukup besar? Aku sempat memperhatikannya, proyek-proyek yang mereka pegang sepertinya juga bagus. Kenapa tiba-tiba saja ... ]
Itu juga yang membuat Ryan bingung.
"Jadi, menurutmu, siapa yang di negeri ini bisa membuat perusahaan sebesar itu ambruk seketika?"
Surya tentu bukan orang bodoh, dia langsung mengerti maksud Ryan.
[Apa Wiratama menyinggung Kirana?]
"Ya, Pak Hardi, presdir mereka, menuangkan minuman beralkohol untuk Kira

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda