Bab 430 Dia Tidak Pernah Berbohong Padaku
Kalimat ini memang sangat mudah membuat orang salah paham.
Melihat kewaspadaan yang seketika muncul di mata Kirana, suara Yansen melembut, menyimpan kembali sisi gilanya, kembali pada kelembutan seorang pria yang anggun.
"Hanya makan malam saja."
"Lalu, kamu akan mengajakku menemui B7?"
"Ya."
Kirana sekarang tidak punya ruang untuk memilih.
Dia menyeberang jalan dan berjalan ke sisi mobil Sigit, mengetuk kaca jendela.
Belum sempat bicara, Sigit lebih dulu berkata dengan cemas, "Kirana, aku tiba-tiba nggak bisa menghubungi B7!"
"Yansen yang membawanya pergi."
"... Kalau begitu aku akan mencari Yansen!"
Kirana buru-buru menahannya. "Entah apa yang memicunya hari ini, kamu jangan membuatnya marah! Menghadapi Yansen dengan keras kepala bukan pilihan yang bijak. Kamu pulang dulu, biar aku yang hadapi dia."
"Kamu minta aku meninggalkan kamu sendirian bersama Yansen? Tadi dia bahkan ... "
"Kak Sigit, aku tinggal selangkah lagi dari kebenaran! Aku benar-benar nggak sanggup menghadapi perubahan

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda