Bab 56 Temani Aku Pulang ke kediaman Keluarga Feriawan
Entah Kirana memang lelah, atau tidak ingin besok benar-benar keluar lagi untuk membeli, malam itu dia sangat menahan diri.
Setelah membersihkan diri, Yansen langsung berbaring di belakangnya, lengan pria itu melingkari pinggang gadis itu dengan ringan. Yansen juga sudah sangat lelah, tidak lama kemudian terdengar napas teratur.
Setelah menunggu sebentar, barulah Kirana perlahan membalikkan tubuh, menjauhkan diri dari pria itu sedikit.
Selama bertahun-tahun selalu tinggal sendiri, tiba-tiba ada orang di sampingnya, Kirana agak tidak terbiasa.
Merasa haus, Kirana pelan-pelan turun dari ranjang, keluar untuk menuang segelas air. Ketika berbalik hendak kembali, tiba-tiba dia melihat ponsel di atas meja menyala sebentar.
Itu ponsel pribadi Yansen!
Dia terhenti sejenak. Tidak bisa menahan rasa penasaran, dia berjalan mendekat dan melihat sekilas. Ternyata, itu pesan dari Wanda.
[Depresi Tante kambuh lagi. Minggu depan aku bisa pulang untuk menjenguknya. Jangan khawatir, pekerjaanmu penting.

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda