Bab 70 Rahasia 0825
Begitu Surya pergi, Wanda menopang tubuhnya yang lemah, tetap memaksakan senyum yang pantas. "Maaf ya, Yansen. Sepertinya beberapa kontrak di tanganku harus tertunda beberapa hari! Tapi, tenang saja, aku bisa segera menangani urusan pekerjaan. Surya sudah janji akan membawakan laptopku ke rumah sakit!"
Yansen memang mengagumi sikap kerjanya ini. Namun, sebagai seorang presiden direktur, dia tetap harus menghentikan tindakan memaksakan diri seperti itu.
"Kamu istirahat saja dulu. Di Departemen Legal bukan cuma ada kamu. Aku akan minta Pak Lukas dan Kirana untuk lebih sering mengurus kontrak."
"Jangan!"
Mendengar nama Kirana, Wanda tiba-tiba meninggikan suara. Begitu suaranya keluar, baru dia merasa tanggapannya tidak tepat. "Maaf ... aku nggak suka orang lain menyentuh pekerjaanku, bukan karena siapa pun! Lagi pula, di rumah sakit juga aku nggak ada kegiatan, bekerja malah mungkin lebih menyenangkan."
"Kesehatan lebih penting."
"Aku benar-benar nggak apa-apa! Oh iya, Yansen, karena aku

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda