Bab 73 Jangan Pulang Sebelum Jam Sepuluh
Untungnya makan malam yang dikirim oleh asisten datang tepat waktu.
Sebelum tidur, Yansen bersandar di kepala tempat tidur dan membaca sebentar.
Menatap profil wajahnya yang dalam, Kirana beberapa kali ingin membuka mulut menanyakan tentang Wanda, tetapi akhirnya tetap tidak bersuara.
Gadis itu melirik ponselnya, lusa adalah tanggal 25 Agustus.
Hari itu, Yansen seharusnya tidak akan kembali ke Teluk Permata, dan kebetulan juga merupakan batas waktu tiga hari yang diberikan ibu Kirana.
...
Keesokan harinya, begitu sampai di perusahaan, Kirana langsung sibuk tanpa henti.
Pak Lukas masih punya beberapa proyek besar di tangannya. Pria itu tidak bisa hanya memusatkan perhatian pada SNS, jadi yang kira-kira bisa dilepaskan pun semuanya diserahkan pada Kirana untuk ditangani.
Menjelang siang, barulah Kirana mengangkat kepala dari setumpuk berkas, mencari ruang tangga, lalu menelepon Janna.
"Besok, paling lambat besok ... harus ada seorang pria yang menemaniku menemui ibuku."
"Ah?" Janna jelas

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda